MELESTARIKAN SENI BUDAYA MELAYU RENGAT INDRAGIRI

Senin, 15 Januari 2024

 

SURAT KAPAL ALI & NABILAH

 

Bismillah kalam bermula,

Menyusun kata suatu cerita,

Juragan dan puteri  ialah sebutannya,

Dalam Surat Kapal adat budaya


Juragan bernama  Fitra Ali Alatas,

Seorang dokter lagi cerdas,

Resep obat mesti tulis di kertas,

Menangani pasien sampai tuntas


Hari hari sibuk bekerja,

Lupa berapa sudah usia,

Belum terpikir berumah tangga,

Karena karir dipikirkan juga


Seperti kebetulan tak terduga,

Di Rumah Sakit tempat kerja,

Terlihat foto dokumen lamaran kerja,

Siapakah gerangan wanita belia


Pertama bertemu acuh saja,

Meskipun sama tempat bekerja,

Pada saat dinas tugas bersama,

Pada kesempatan itu mulai bertanya


Masih ingat pertama bertemu,

Di Bulan April dua ribu dua satu,

Masa orientasi dokter baru,

Dokter Ali berlagak acuh tak acuh


Athaya Hanin Nabilah Fahsa nama putri,

Dokter muda baru mengabdi,

Merasa tertantang oleh dokter Ali,

Yang sikapnya dingin bikin kesal hati


Juragan Ali kesannya pendiam,

Padahal dihati maksud terpendam,

Beda sifat mestilah paham,

Jangan sampai salah paham


Sebagai dokter harus profesional,

Bisa bedakan mana personal,

Karena ingin lebih jauh mengenal,

Jadikan Nabilah teman spesial


Awal kenalan hanya beberapa kata,

Bicara lima menit paling lama,

Kini suasana sudah beda,

Lima jam tak cukup bercerita


Dokter Ali membuka diri,

Komunikasi intens sekali,

Walau hal pribadi ada saja terjadi,

Mestilah dihadapi dan dilalui


Waktu berlalu begitu saja,

Sampai tahun baru dua ribu dua dua,

Juragan Ali menemui orang tua Nabila,

Untuk meyakinkan hubungan mereka


Cinta bukan bual semata,

Mesti tunjukkan aksi yang nyata,

Bulan Juli dua ribu dua tiga,

Keluarga Ali datang mengantar tanda


Tuan Fadhil utusan keluarga,

Melamar dan mengantar belanja,

Tuan Firdaus berkenan menerima,

Berunding-runding menentukan acara


Ibarat bunga sudah diikat,

Jangan ada lagi kumbang mendekat,

Sama menjaga aturan adat,

Sampai waktunya resmi berakad


Satu Desember dua ribu dua tiga,

Akad nikah dilangsungkan segera,

Jangan lagi berlama-lama,

Nanti merajuk pula mereka berdua


Wahai kerabat sanak keluarga,

Yang di Bangkinang dan sekitarnya,

Kita siapkan kapal serta perlengkapannya,

Berlayar menuju ke Pekanbaru kota


Ayahnda Aliar Syam memberi arahan,

Apa yang penting diutamakan,

Begitulah karakter seorang pensiunan,

Profesi dosen beliau abdikan


Bunda Jamilah turut bahagia,

Perlengkapan anak disiapkan semua,

Pakaian dan makanan secukupnya,

Selama perjalanan tak ada kendala


Bang Alfadil seorang Pengacara,

Hobi membaca apa saja,

Diangkat menjadi Nakhoda,

Kapal berlayar sesuai rencana.


Abang bernama Aljamil Febriadi,

Hobi Jalan-jalan kesana kemari,

Diangkat menjadi juru Kelasi,

Pastikan kapal tertata rapi


Abang bernama Mhd Abduh Alqosori,

Hobi menonton film berseri,

Diangkat menjadi Juru Mudi,

Jalur pelayaran sesuai Misi


Adik bernama Rizki Alfira Siska,

Hobi memasak apa saja,

Sediakan makanan seadanya,

Penumpang pun tenang melepas selera


Kapal bertolak dari Bangkinang,

Haluan menuju ke Pekanbaru,

Tempat kelahiran selalu dikenang,

Kini bertemu melepas rindu


Wahai undangan dan jemputan,

Keluarga Nabilah kami kenalkan,

Saudaranya saja disebutkan,

Semoga terjalin silaturhmi berkekalan


Ayah bernama Mustafa Haris,

Seorang Pensiunan PNS,

Rambut sudah putih habis,

Orangnya ramah dan humoris


Bunda bernama Annisa,

Atur anggaran untuk belanja,

Jalan-jalan pun sudah direncana,

Ternyata duet tak cukup juga


Adik bernama Muhammad Naufal Nabil Fahsa,

Status masih seorang mahasiswa,

Hobi bermain game laga,

Tunda dulu skripsi Teknik Sipilnya


Adik bernama Athiyah An’umillah Mazaya Fahsa,

Senang berorganisasi mahasiswa,

Membaca novel juga hobinya,

Kadang lupa tugas kuliah


Wahai undangan jemputan sekalian,

Kedua pengantin sudah dipelaminan,

Doa restu kita mohonkan,

Semoga keduanya dalam kebahagiaan 


Wahai pengantin di pelaminan,

Hidup bagaikan ombak samudera,

Untuk sampai ke pantai harapan,

Jadikan amal sebagai bahtera


Demikian Surat kapal diperiksa,

Lengkap sudah dokumennya,

Kita akhiri cerita Ali dan Nabilah

Menjadi kenangan sepanjang masa.


 

Pekanbaru, 1 Desember 2023

Pengarang : Al Ichsan



Senin, 22 November 2021

SILAT PENGANTIN

Tradisi menyambut Pengantin Melayu Indragiri.



Atraksi Silat dalam tradisi Melayu biasa dilakukan ketika menyambut kedatangan tamu-tamu besar.. Tradisi menyambut kedatangan Pengantin Laki-laki ke rumah Pengantin Perempuan juga dilakukan, yang disebut dengan Silat Pengantin.

Silat Pengantin dilakukan oleh  2 (dua) orang yang mewakili masing-masing pihak pengantin. Adapun jenis silat dan pakaian silat yang ditampilkan tergantung pada aliran silat negeri setempat, yang diiringi dengan gendang dan gong.

Silat Pengantin ditampilkan di halaman rumah Pengantin Perempuan sebelum Pengantin Laki-laki memasuki rumah. Kedua Pesilat terlebih dahulu memberikan sembah penghormatan kepada Pengantin Laki-laki layaknya seorang tamu besar. Selanjutnya Pesilat melakukan gerakan silat sebagaimana bertarung unjuk kesaktian dan  kedua Pesilat itu sama hebatnya.

Makna yang terkandung dalam tradisi silat adalah penghormatan atas kedatangan tamu besar. Pengantin sebagai tamu besar datang ke wilayah yang aman dan dapat diterima oleh masyarakat untuk bertempat tinggal di Negeri itu. 

Jumat, 12 November 2021

SURAT KAPAL PRESTASI PRAJA

SURAT KAPAL  PRESTASI PRAJA (ETA) 

Syair Riwayat Pertemuan Jodoh yang dibacakan pada hari Resepsi Pernikahan.







1.       Bismillah awal bermadah

Menyusun syair merangkai kisah

Cerita Insan berjodoh sudah

Itulah takdir kuasa Allah

 

2.       Tersebut nama seorang perjaka

Namanya Prestasi Praja dipanggil Eta

Terpaut kasih pada gadis jelita

Putri Arini Oktasari  disebut nama

 

 

3.       Mereka-reka cerita dahulu

Kabar dapat di angin lalu

Desember 2019 yang lalu

Di sebuah cafe awal bertemu

 

4.       Ada saja sebab berjodoh

Di acara teman membuat heboh

Karena tau keduanya masih jomloh

Di coba - coba jodoh menjodoh

 

5.       Entah berapa kali bertemu

Pengobat hati nan pilu

Masa lalu biarlah berlalu

Mari buka lembaran baru

6.       Sampai penghujung dua ribu dua puluh

Berteman dekat bersungguh – sungguh

Tekad hati sudah lah penuh

Hendak merajut kasih yang utuh

 

7.       Sudah cukup masa melajang

Tiba kini hendak meminang

Sudah dipikir sudah ditimbang-timbang

Apa yang lebih apa yang kurang

 

8.       Tak perlu lama menunggu

Merisik - risik mencari tau

Bulan Juli dua ribu dua satu

Rencana meminang semua disitu


9.       Ayahnda Syahril pemangku adat

Kepada Tuan Amir sudah sepakat

Wakilkan keluarga meminang cepat

Melaksanakan acara sesuai adat

 

10.  Bunda Alzuhra paham lah itu

Maksud anaknya meminta restu

Mengikat cincin tunangan dengan Pupu

Segera antar tanda calon menantu

 

11.  Tuan Aswar wakil pihak perempuan

Berkenan hati menerima lamaran

Tiga bulan lamanya pertunangan

November 2021 acara pernikahan


12.  Siapkan kapal dan perbekalan

Obat  makanan tak ketinggalan

Supaya aman sehat dalam pelayaran

Tetap laksanakan protokol kesehatan

 

13.  Prestasi Praja bagaikan juragan

Karyawan Pertamina Hulu Rokan

Tampangnya gagah macam blasteran

Naik kapal dikawal rombongan

 

14.  Awak kapal menyusun perlengkapan

Kanda Febrila Arif Praja ditugaskan

Usaha Biu Wedding juga saham perdagangan

Siapa nak paham boleh tanyakan


15.  Dinda Raih Hari Praja mengecek perbekalan

Supaya semua dapat bagian

Jangan khawatir kurang persediaan

Karena aset koin  masih milyaran.

 

16.  Kapal bertolak dari Tangkerang Utara

Haluan menuju ke Bukit  Raya

Walau dekat arah tujuannya

Singgah dahulu di Arya Duta

 

17.  Ramai berkumpul sanak famili

Inilah saatnya bersilaturahmi

Jauh dan dekat datang kemari

Boleh membantu di acara ini


18.  Puteri Arini Oktasari panggilan pupu

Seorang dokter ianya mampu

Hari ini bermahkota bagaikan ratu

Duduk sendirian sabar menunggu

 

19.  Arif Rahman Hakim nama ayah

Berwiraswasta mencari nafkah

Semangat bekerja bersusah payah

Demi keluarga yang sakinah

 

20.  Ibunya bernama Indriani

Berwirausaha menambah rezeki

Masak memasak paham sekali

Terasa sambal kurang terasi


21.  Adiknya bernama Mega Kharisma

Seorang mahasiswi bakat pun punya

Membuat kue bermacam rupa

Pesanan online bisa juga

 

22.  Adiknya bernama Muhammad Ramadhan

Seorang mahasiswa gagah rupawan

Suka menyanyi untuk hiburan

Menghibur  orang sambil tiktokan

 

23.  Adiknya bernama Zahra Almaira Rahman

Seorang pelajar yang cekatan

Tunda dahulu PR yang diberikan

Menonton film bisa seharian


24.  Neneknda Nuryani dan Norma Ahna

Senang berkumpul dengan cucunya

Tiba waktu menonton TV drama

Masak memasak ditinggal saja

 

25.  Teringat kakek yang tiada

Trisman Hamid dan Abd Hakim Side tercinta

Telah kembali kehadirat Maha Kuasa

Semoga Allah mengampuni dosanya

 

26.  Sampai kapal di bandar Puteri

Surat kapal diperiksa sekalian isi

Bolehlah naik ke pelabuhan ini

Karena sudah sah suami istri


27.  Wahai undangan dan jemputan

Kedua pengantin sudah disandingkan

Mohon doa restu kita sekalian

Semoga rukun dalam kebahagiaan

 

28.  Wahai pengantin yang berbahagia

Dunia ini ibaratkan samudera

Bekal berlayar mestilah ada

Jadikan amal kebaikan sebagai kapalnya

 

29.  Mengikat pinggang sekali lilit

Jangan pula turun sebelah

Saat luang atau pun sempit

Jangan lupa kepada Allah


30.  Demikian cerita sampai di sini

Ada nyata ada pula fiksi

Bila ada tak berkenan dihati

Mohon maaf harap diberi

 

                                                                            Pekanbaru, 7 November 2021


 






ACARA SURUK-SURUK PENGANTIN 

Putri Arini Oktasari  (Pupu) & Prestasi Praja (Eta)




 

Setelah acara mandi di Rambat yang di pandu Mak Andam dan disemarakkan oleh sanak keluarga, dilaksanakan acara Suruk-Suruk Pengantin. Boleh dalam rumah dan boleh juga di halaman rumah. Pengantin Laki-laki mencari Pengantin Perempuan yang disembunyikan dalam kain sarung di antara 9 (sembilan)  orang perempuan, ada yang muda, janda dan nenek-nenek. Lebih seru jika ada di antara mereka yang latah. 

Seberapa cepat Pengantin laki-laki menemukan Pengantin Perempuan dengan caranya sendiri, Ada dengan cara memanggil nama kesayangan, memegang kepala, melihat postur tubuh, mengendus-endus harum parfum, dsb. Namun itu semua dikamuflase, sehingga membuat Pengantin laki-laki jadi bingung dan beberapa kali salah pilih.

Setelah ditemukan, Pengantin Perempuan langsung digendong oleh Pengantin Laki-laki dan dibawa masuk bilik/ kamar pengantin. Sampai di sini, selesai tugas Mak Andam mendampingi Pengantin Perempuan. 

Walaupun acara suruk-suruk ini bagian dari hiburan, ada terkandung filosofinya, yaitu kepekaan  hati nurani, menguatkan kasih sayang dan tanggung jawab suami kepada isteri. Ketika isteri tidak terlihat, maka carilah dimana dia berada, karena cinta bukan semata di mata, tetapi juga hadir di hati. 


Pekanbaru, 8 November 2021






Senin, 02 Desember 2019

SURAT KAPAL INDRAGIRI HULU

Bismillah awal bermadah tuan
Dalam majelis  yang dimuliakan
Surat kapal hamba bacakan
Tradisi budaya patut dilestarikan

Dengarlah cerita dalam hikayat
Pelabuhan kapal di kota Rengat
Dari Kuantan ke hilir Sapat
Di sanalah dahulu tanah hulayat

Kota Lama di hulu Rengat
Makam Raja pemangku adat
Ramai orang ziarah melayat
Raja Narasinga yang karomat

Danau Meduyan di Kota Lama
Indah lestari bentuk alamnya
Wisata alam tetap terjaga
Sejahtera pula untuk rakyatnya

Danau Raja sungguh menawan
Banyak misteri tak terungkapkan
Airnya tak kering kekurangan
Walau kemarau berkepanjangan

Istana  Sultan di tepian Indragiri
Di sisi danau indah beseri
Walau bangunan tidak lagi asli
Tetap dikenal setiap generasi

Negeri  Baturijal di hulu Sungai
Tempat singgah  Ulama Pasai
Merantau ke Rengat  melalui Pasai
Itulah asal nama  Rantau Mapesai

Rantau Mapesai negeri mufti
Penasehat Kesultanan dihormati
Di sana Tuan Sayyid dan sanak famili
Kini keberadaanya menjadi bukti

Bukit tiga puluh marga satwa
Air terjun tempat wisata
Berkunjung belajar para mahasiswa
Dari daerah dan manca negara

Indragiri hulu kini namanya
Pembangunan pesat serta merata
Kota dan desa tiada beda
Utama membangun sumber daya manusia

Kapal berlayar dari Indragiri Hulu
Haluan menuju ke Pekanbaru
Dari jauh puan merindu
Di tempat ini kita bertemu

Kuala Cinaku bersimpang tiga
Pasir penyu airnya molek
Mampirlah dahulu Tuan ke sana
Makan ikan patin sambal lecek.

Kapal berlabuh di bandar ini
Tali tertambat ditiang besi
Hamba akhiri sampai di sini
Salah dan khilaf mohon diberi

Rengat,   1 Desember 2019
by: Al Ichsan Karni

Minggu, 20 Oktober 2019

Tari Zapin Persembahan


Dahulu, Tari Zapin ini ditampilkan di hadapan pengantin laki-laki dan pengantin wanita  Melayu ketika bersanding di pelaminan. Boleh ditampilkan pada siang hari selepas pengantin laki-laki datang berarak-arakan bersama rombongan, atau pun pada malam hari sebelum acara cecah inai dimulai. Tari ini sebagai suatu kehormatan untuk kedua pengantin dan untuk menyemarakkan suasana gembira perkawinan.

Pada masa kini, tradisi menari Zapin ini sudah jarang ditampilkan, tersebab kemalasan saja atau memang para penarinya yang tidak ada. 
Mari kita bangkitkan kembali supaya generasi kita tidak kehilangan jejak.

" TAK MELAYU HILANG DI BUMI, PATAH TUMBUH 
HILANG BERGANTI ".


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1076806782329663&id=100000010539251&sfnsn=mo&d=n&vh=i

Sabtu, 28 September 2019

TANJAK


JENIS-JENIS IKATAN TANJAK, DESTAR, TENGKULUK
BANGSA MELAYU

Pada pakaian tradisi lama bangsa Melayu memiliki seni dan nilai yang tinggi. Sepersalinan pakaian itu digunakan sesuai tempat dan peruntukannya, mulai dari Raja, Datuk-Datuk Pembesar Negeri, Laksamana, Panglima, Hulu Balang, maupun rakyatnya. Itulah TANJAK, DESTAR, TENGKULUK sebagai lambang kewibawaan dan kemajuan bangsa Melayu.

Melayu adalah suatu Bangsa, maka siapa saja bangsa Melayu boleh memakai sesuai fungsi dan kedudukannya. Demikian pula di Indragiri juga memakai Tanjak pada masa-masa Kesultanan Indragiri dan kini pun masih dipakai pada momen kegiatan-kegiatan adat istiadat dan budaya.  

Jenis ikatan Tanjak (menganjur ke atas, layar), Destar (ikat kepala), Tengkuluk (kain kepala) yang ditampilkan dalam tulisan ini  adalah contoh dari wilayah kerajaan-kerajaan Malaya, dikutip dari http://saudagar-tekua.blogspot.com , dan sebahagiannya dari wilayah Riau, sebagai berikut :



TANJAK LANG MELAYANG
Destar ini dipakai oleh pembesar-pembesar Negeri Terengganu yang bergelar Datuk. Destar ini terkenal sebagai solek Lang Melayang dan hanya dipakai pada majlis tertentu sahaja.



TANJAK LAKSAMANA TERENGGANU
Destar yang di perbuat daripada kain songket berwarna hitam berbenang emas ini berasal dari Terengganu. Pada mas dahulu, ia menjadi pakaian hulu rasmi Laksamana Terengganu. Warna rasminya adalah biru yang melambangkan laut selaras dengan tanggungjawab Laksamana mengawal laut. Pada masa sekarang ikatan jenis ini dipakai oleh Menteri Besar Terengganu sebagai pakaian rasmi di majlis adat istiadat di istana Terengganu.



DESTAR DATUK BIJA DI RAJA
Orang Besar Lapan Negeri Terengganu memakai destar yang digelar ikat lilit Datuk Bija Diraja. Kain yang digunakan berwarna hitam dan perak.


TANJAK TEMALONG BUDU
Destar jenis ini biasanya dipakai oleh pegawai-pegawai kerajaan pangkat rendah dan orang biasa di Negeri Terenganu apabila mengadap D.Y.M.M. Sultan Terengganu untuk menerima anugerah pingat atau kurniaan negeri.



TANJAK DAGANG SAKIT DI RANTAU
Ada juga Datuk-datuk di Negeri Terengganu yang memakai destar yang diberi nama Dagang Sakit Di Rantau berwarna kelabu dan perak.


TENGKOLOK PUTERA KAYANGAN
Destar ini pernah dipakai oleh Al-Marhum D.Y.M.M. Tunku Syed Putra Ibni Al-Marhum Syed Hassan Jamalullai, Raja Perlis pada tahun 1957 sewaktu menandatangani pengistiharaan kemerdekaan Tanah Melayu. Seperti destar diraja yang lain warna natarnya adalah kuning diraja. Lipatan asasnya sebanyak tiga lipatan dan daun destarnya pula menghala ke atas.




TANJAK SEBANG SELAT
Ikatan jenis ini pernah dipakai oleh pembesar Negeri Selangor pada tahun 1950-an hingga 1960-an.



TANJAK PARI MUDIK
Terdapat beberapa jenis destar yang digunakan oleh Orang-orang Besar Negeri pada suatu ketika dahulu. Setanjak Pari Mudik misalnya dipakai oleh Dato' Abu Bakar Baginda, mantan Menteri Besar Selangor ke-7 (1959-1964). Kedua-dua pucuk sirih destar ini meletakkan disebelah telinga kiri pemakai. 



TANJAK LANG PATAH SAYAP
Destra khas ini adalah pakaian hulu rasmi Y.A.M. Panglima Diraja Selangor. Ia diperbuat daripada songket berwarna merah, iaitu warna yang melambangkan kuasa, kegagahan dan kepahlawanan panglima Melayu. Reka bentuk destar ini walaupun nampak ringkas, namun kedudukan pucuk destar yang dipanggil pucuk sirih diletakkan disebelah kanan manakala daun tajuknya pula disebelah kiri. Ini menunjukkan pemakainya adalah daripada kerabat Diraja.


TANJAK PUCUK PISANG PATAH
Tengkolok jenis ini pernah dipakai oleh salah seorang sultan di Negeri Perak, Kedudukan pucuk rebungnya agak terjuntai ke bawah, seolah-olah melambangkan pucuk pisang yang patah.



DESTAR PATAH KEPAK
Destar yang bernama Patah Kepak ini adalah bulang hulu bagi D.Y.T.M Raja Muda Perak. Warna latarnya kuning dan kuning kencana. Biasanya pakaian sampingan yang lain seperti baju, samp[ing, seluar dan bengkung mempunyai warna yang sama dengan destar. Destar ini pernah dipakai oleh Al-Marhum Sultan Iskandar.



TENGKOLOK MUMBANG BELAH DUA
Tengkolok ini pernah dipakai oleh al-Marhum Sulatn Abdul Aziz, Perak pada suatu dahulu. Ia berasaskan solek Belah Mumbang.



DESTAR LANG SIOH
Y.A.M. Raja Kecil Sulung adalah termasuk Empat Raja Bergelar di Negeri Perak Destar yang dipakainya dipangguil Lang Sioh. Ungu tua ialah warna latarnya dengan bunga berwarna perak. Demikian juga warna latar pakaianya dengan bunga-bunga perak.



DESTAR LANG MENYONSONG ANGIN
Destar Lang Menyongsong Angin adalah satu reka bentuk yang amat unik yang mengambarkan seekor helang yang sedang terbang melawan angin. Bentuk tengkolok ini yang diperbuat dengan songket berwarnma hitam bersulam benang perak pernah dipakai oleh D.Y.T.M. Raja Di Hilir Perak.



DESTAR GETAM PEKASAM
Di Negeri Perak, destar jenis ini dipakai oleh Orang Besar Empat dan pegawai-pegawai kanan istana. Juak-juak di Negeri Selangor dan Pahang juga memakai tengkolok jenis yang sama.



DESTAR BALUNG AYAM
Destar Balung Ayam dengan warna natarnya putih bersulam benang kuning kencana ini pernah di pakai oleh D.Y.M.M. Sultan Perak pada tahun 1950-an.



DESTAR AYAM PATAH KEPAK
Destar Ayam Patah Kepak yang diperbuat daripada songket bunga penuh berwarna merah adalah pakaian Panglima Perang bagi Negeri Perak.



TENGKOLOK ALANG ISKANDAR
Ikatan hulu jenis ini merupakan antara tengkolok yang dan sering dipakai oleh Al-Marhum Sultan Alang Iskandar, Negeri Perak sewaktu pemerintahan baginda.


TANJAK SEKELONGSONG BUNGA
Ikatan hulu jenis ini di pakai oelh kerabat di-Raja dan Orang besar Empat Negeri Pahang. Walaupun bentuknya ini agak ringkas dan bahagian daunnya melonjong ke atas dan bahagian bawahnya mengembang seperti sebuah sekelongsong bunga, tetapi terdapat perbezaan antara destar yang dipakai oleh kerabat diraja dengan orang biasa, khususnya dari sudut posisi daun dan pucuk destar yang dipanggil sula.



DESTAR RAJA NAIK BERSIRAM
Destar yang diperbuat daripada kain songket berwarna putih ini diberi nama Raja Naik bersiram. Ia dipakai sebaik sahaja raja berangkat naik daripada istiadat bersiram, sama ada sesudah selesai istiadat perkahwinan diraja ataupun pertabalan. Ia nandakan raja selamat bersiram. Destar jenis ini hanya dipakai oleh raja yang memerintah. Putera atau cucunda baginda tidak boleh memakai destar jenis ini. bentuk daunnya melonjong kehadapan dan memakai dua pucuk destar yang disebut gading.



DESTAR GETAM BUDU
Destar ini adalah pakaian hulu untuk Orang-Orang Besar di istana Negeri Pahang pada satu masa dahulu. Bentuk destar ini menutup seluruh bahagian kepada pemakai yang membawa maksud makna menyimpan segala rahsia raja. Warna hijau adalah warna yang dikhaskan untuk Datu-Datuk dan Orang-Orang Besar Bergelar.



DESTAR COGAN DAUN KOPI
Cogan Daun Kopi ialah nama khas bagi bentuk destar yang dipakai oleh D.Y.M.M. Sultan Pahang. Warna rasminya adalah kuning muda tetapi baginda selalunya memakai warna-warna latar yang gelap. Bentuk destar Pahang mudah dikenali daripada bentuknya yang segi tiga dan diikat secara menegak di atas dahi dan membiarkan bahagian kepala yang lain terdedah. Selain itu reka bentuk bunga atau daun itu terletak disebelah depan destar tersebut.


TANJAK KACANG SEHELAI DAUN
Y.A.M. Undang Rembau ke -20, Allahyarham Datuk Haji Adnan bin Haji Maah yang memerintah dari tahun 1963-1998 adalah waris Seia Raja, Kampung Bukit yang pernah memakai destar jenis ini manakala warna kegemaranya adalah hijau. Penciptaan idea destar ini berdasarkan daun kacang yang melambangkan kesuburan dan kesatuan.


DESTAR SARANG KERENGGA
Destar ini agak berbeza dengan bentuk Dendam Tak Sudah. Destar unik yang amat menarik ini menggunakan lima lipatan yang disebut takuk dan daun lambaian kasihny tergantung seperti sarang kerengga di sebelah kanan pemakainya. Destar jenis ini pernah dipakai dalam majlis adat istiadat diraja oleh al-Marhum Tunku Muhammad, Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan (1898-1933)



DETAR KACANG DUA DAUN
Destar jenis ini pernah dipakai oleh D.Y.M.M. Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan pada awal tahun 1950-an. Ia diilhamkan daripada daun kacang yang subur.

DESTAR HELANG MENYAMBAR
Destar ini merupakan pakaian hulu untuk Datuk-Datuk Lembaga Adat di Luak   Rembau pada zaman dahulu. Pada sekitar 1950-an, destar jenis ini juga pakaian hulu yang popular kepada pengantin lelaki. Biasanya warna merah bersulam benang emas menjadi pilihan mereka.




DESTAR DENDAM TAK SUDAH
Destar Dendam Tak Sudah yang berwarna ungu dengan lipatan lima takuk ini merupakan ikat kepala yang dikhaskan penggunannya kepada Undang atau Penghulu Luak di Negeri Sembilan.



DESTAR DENDAM TAK SUDAH
Destar ini banyak dipakai oleh masyarakat di situ. Ikatan asas destar ini adalah sama, hanya perbezaan pada arah lambaian kasih dan bilangan takuknya. Destar ini yang mempunyai tiga lipatan takuk merupakan destar yang dipakai oleh Datuk-Datuk Adat di Negeri Sembilan dan corak kakinya beragi atau berpetak dan lazimnya warna natarnya adalah hitam.



DESTAR DENDAM BERAHI
Destar Dendam Berahi yang diperbuat daripada kain songket berwarna biru laut bersulam benang perak adalah salah satu yang dipakai oleh Undang Luak di Negeri Sembilan pada suatu ketika dahulu. Destar jenis ini mudah dekenali kerana ciri bentuk lambaian kasihnya yang sama lebarnya dan menebal selari tepat pada bahagian hadapan pemakainya.




DESTAR SETANGAN ISIH
Kelantan Darul Naim adalah sebuah negeri yang kaya dengan budaya termasuk seni lipatan destar yang dinamakan Setangan Isih dan banyak dipakai oleh rakyat biasa dan juga dalam persembahan Mak Yong. Iaitu sejenis persembahan tradisional merangkum penceritaan, nyanyian dan tarian.
 


DESTAR KETAM BUDU
Destar ini digunakan oleh pembesar Negeri Kelantan. Warna destarnya hitam dengan bersulam benang emas. Destar ini dan destar lain seperti Destar Panglima Raja dan Paduka Raja menutupi seluruh bahagian kepala. 



DESTAR KETAM BUDU
Ikatan jenis ini adalah asas kepada semua jenis ikatan destar di Alam Melayu sejak beratus tahun dahulu. bentuknya berupa layar sebuah perahu masyarakat melayu.



DESTAR BULANG HULU
Setiap perguruan silat mempunyai ciri-ciri perbezaan dari sudut ikatan kepala. Bulang Hulu merupakan salah satu ikatan destar yang kerap dipakai oleh pesilat di Negeri Kelantan. Bentuk asasnya amat ringkas dan bersesuaian dengan kelincahan dan ketangkasan pesilat.




DESTAR SUDU ITIK
Destar jenis ini lazimnya dipakai oleh perguruan silat. Ia popular sewaktu zaman pemerintahan Sultan Tajuddin di Kedah. Adalah difahamkan, jenis destar jenis ini diadaptasikan daripada ikat kepala masyarakat Jawa sewaktu lawatan Baginda ke sana.


DESTAR SIGA
Negeri Sabah yang terkenal dengan pelbagai kumpulan etnik pribumi dengan seni budaya yang amat unik, antaranya seni ikatan kepala yang diguna pakai oleh suku kaum kadazan di Penampang daripada kain tenunan. Ikat kepala ini dikenali panggilan Siga


DESTAR BELAH MUMBANG
Ikatan jenis ini adalah asa kepada semua jenis ikatan destar Alam melayu sejak beratusan dahulu. Bentuknya berupa layar sebuah perahu masyarakat Melayu.,



TANJAK LAKSAMANA JOHOR-RIAU
Tanjak ini adalah pakaian Laksamana pada zaman dahulu dan berasaskan kepada destar Belah Mumbang. Sebagai pegawai yang bertanggungjawab di laut, maka songket berwarna biru berbenang perak digunakan. Tanjak ini mempunyai tiga lipatan berombak-ombak pada bahagian hadapan manakala bahagian asasnya terdapat tiga lipatan daun sirih.


DESTAR LUBANG LAYAR
Lubang Layar merupakan destar yang dipakai oleh anak-anak raja atau datuk-datuk di Negeri Johor pada masa dahulu. Bentuk destar ini menirus ke atas dan ia diasaskan daripada solek Mumbang Belah. Di bahagian pucunknya terbentuk dua daun yang trerbuka yang melambangkan kain layar sebuah perahu sedang mengembang.



TANJAK TEBING LAKSAMANA
Tebing Laksamana sesuai dengan namanya, adalah pakaian rasmi bagi jawatan Laksamana sejak zaman Empayer Melayu Melaka lagi. Ikatan destar ini berasal dari zaman pemerintah Johor-Riau. Bahagian depan destar mempunyai tiga lipatan berombak yang amat menarik.



TANJAK TEBING RUNTUH
Ikatan jenis ini adalah pakaian hulu anak-anak raja pada masa lampau di Johor. Mempunyai lipatan tiga tingkat yang dikenali sebagai lipatan susun sirih dan daun tajuknya melambai kesebelah kanan.



DESTAR LAKSAMANA KEDAH
Destar berwarna hitam daripada kain songket dengan ikatan asas susun sirih ini adalah contoh ikatan Negeri Kedah Darul Aman yang dipakai oleh laksamana. Bentuknya yang unik dengan segagah namanya adalah pakaian hulu kerabat diraja Kedah pada masa dahulu. Sekali imbas ia seakan-akan ikatan Dendam Tak Sudah, namun jika diteliti dengan rapi perbezaannya, daunnya dinaikkan ke atas, manakala dua pucuk yang disebut kuasa, berkedudukan sebelah menyebelah di bahagian kiri pemakai



DESTAR TEMENGGONG KEDAH
Ikatan destar ini dipakai oleh kerabat diraja Negeri Kedah. Pasa masa sekarang ikatan yang sama dipakai oleh golongan bukan istana dengan daun kuasa terletak di sebelah kiri




TANJAK BUDIS TAK BALIK
Terdapat sejenis ikatan yang dikenali dengan nama Bugis Tak Balik banyak dipakai pada masa dahulu di neger-negeri yang mempunyai pengaruh Bugis seperti Terengganu, Johor, Selangor dan Perak. Destar berwarna merah ini merupakan ikatan hulu masyarakat Bugis di Sarawak.




jantungmelayu.com 



Tanjak Hulu Balang







TANJAK RIAU
Dipakai oleh Datuk-Datuk Pembesar Negeri di Riau.