MELESTARIKAN SENI BUDAYA MELAYU RENGAT INDRAGIRI

Senin, 18 Desember 2017

Tradisi mencukur rambut bayi

TRADISI MENCUKUR RAMBUT BAYI
PADA ACARA AQIQAH MASYARAKAT MELAYU INDRAGIRI HULU


       I.   PENDAHULUAN.

Tradisi mencukur rambut bayi merupakan suatu perayaan dalam sebuah keluarga muslim yang dikarenakan lahirnya seorang bayi. Dalam acara itu mengundang famili/kerabat, sahabat dan tetangga untuk ikut merayakan hari kebahagiaan yang dirasakan keluarga itu sekaligus memberikan nama bayi dengan nama yang bagus. Nama merupakan doa, maka  setiap orang yang memanggil namanya ikut mendo’akan sesuai nama si bayi.

Perayaan itu dilakukan dalam acara aqiqah. Acara dikemas dalam bentuk kenduri syukuran dan dihibur dengan kesenian Islami seperti rebana, marawis, membaca Al Barzanji dan marhaban atau hiburan lainnya untuk melengkapi acara aqiqah itu.

Dalam acara itu selalu ada disediakan sejumlah telur rebus yang diberi pewarna merah. Ada yang ditancapkan dengan lidi kelapa yang dibalut serta dihias bendera kertas warna warni dan ada juga yang diletakkan di atas  pulut kuning pada wadah-wadah kecil yang juga dihias. Biasanya selesai acara mencukur rambut bayi, telor merah tersebut dibagi-bagikan pada tamu yang datang dan beberapa uang recehan ditaburkan kepada anak-anak kecil yang turut meramaikan suasana, boleh mengambilnya.

Acara mencukur rambut bayi tidak harus mewah, sederhana sekalipun tetap diadakan, karena tradisi itu sudah dipandang suatu yang sakral untuk dilakukan dan memang sudah diwarisi dari zaman ke zaman.

II.   MENCUKUR RAMBUT BAYI DALAM PANDANGAN ISLAM.


كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّيكُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تَذْ بَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
“Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama” [HR Abu awud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah)
Dalam penjelasan hadits ini, bahwa tradisi potong rambut bayi adalah salah satu sunnah Rasul dimana rambut yang di potong akan ditimbang kemudian beratnya akan ditukarkan dengan emas atau perak untuk di sedekahkan kepada yang berhak menerimanya. Sunnahnya acara potong rambut setelah menyembelih aqiqah yaitu pemotongan hewan, untuk laki laki 2 ekor kambing dan untuk perempuan 1 ekor kambing, serta pemberian nama kepada bayi yang baru lahir tersebut.
Jika pada hari ketujuh belum sempat di cukur, maka rambut anak tetap dicukur setelah itu meskipun telah baligh, karena sunnah mencukur rambut sifatnya longgar.

III.    FILOSOFI MENCUKUR RAMBUT BAYI.

Filosofi yang terkandung dalam acara mencukur rambut bayi dapat dilihat dari azas faedahnya. Secara klinik, paska persalinan banyak lemak pada kulit bayi dan kotoron ibu yang menempel pada tubuhnya, termasuk rambutnya. Cukur rambut akan mengangkat sisa-sisa lemak dan kotoran tersebut. Meningkatkan aliran darah ke kepala, sehingga kebutuhan kulit kepala akan nutrisi tercukupi. Cukupnya pasokan nutrisi ke dalam akar rambut akan merangsang perbaikan dan pertumbuhan yang lebih baik.

Pada bayi dengan gangguan kerak kepala, pemotongan rambut dapat memepermudah perawatan gangguan kulit tersebut. Mudah mendeteksi adanya masalah di kulit kepala bayi. Bayi mudah beradaptasi dengan lingkungan atau udara sekitar karena kulit kepalanya tidak berambut. Setelah dicukur, rambut akan tumbuh kembali.

Menurut Ibnu Qoyyim ( ulama / ahli kedokteran), bahwa mencukur rambut bayi adalah pelaksanaan perintah Rasulullah SAW untuk menghilangkan kotoran. Dengan hal tersebut kita membuang rambut yang jelek / lemah dengan rambut yang kuat dan lebih bermanfaat bagi kepala dan lebih meringankan untuk si bayi. Hal ini berguna untuk membuka lubang poro-pori yang ada di kepala supaya gelombang panas bisa keluar melaluinya dengan mudah, dimana hal tersebut sangat bermanfaat untuk menguatkan indera penglihatan, penciuman dan pendengaran si bayi.

Dengan demikian, mencukur rambut bayi yang baru lahir sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik lahir maupun batinnya. Oleh sebab itu, setiap bayi yang baru lahir sangat baik untuk dicukur rambutnya, sebagai bukti kita telah mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

IV. TRADISI MENCUKUR RAMBUT BAYI PADA MASYARAKAT MELAYU INDRAGIRI HULU

Acara mencukur rambut bayi di kalangan masyarakat Melayu Indragiri tidak jauh berbedah dengan masyarakat daerah lainnya, baik cara maupun waktu pelaksanaannya.

Mencukur rambut bayi dilakukan pada Acara Aqiqah, dengan mempersiapkan tempat, perlengkapan dan acara. Tahapan pelaksanaan acara sbb :


  1. Pelaksanaan pemotongan hewan aqiqah (kambing) untuk bayi.
  2. Rumah dibersihkan serta dihias supaya terlihat indah saat acara kenduri.
  3. Bayi dipakaikan dengan pakaian yang indah-indah dan diletakkan di atas tilam kecil.
  4. Satu napan ceper berisi tiga mangkok kecil yang berisi air tepung tawar, beras kunyit  dan    gunting kecil.
  5. Satu buah kelapa muda di potong buka pada arah kepalanya dengan potongan berkelok        siku   keluang dan dijadikan potongan kepalanya sebagai tutupnya. Air kelapa dibuang dan  diisikan sedikit air bersih biasa dan kelapa itu diletakkan diatas tempat, biasanya bersamaan diatas napan ceper tepung tawar.
  6.  Pembacaan Al Barzanji dan Marhaban dilaksanakan oleh pihak laki-laki ataupun          perempuan, dengan tujuan mengharapkan berkah Allah atas kemuliaan Rasulullah SAW.
  7. Pada saat Marhaban, orang-orang berdiri menyambut bayi yang dikeluarkan dari kamar dan dikelilingkan kepada tamu laki-laki yang ada di dalam rumah. Setiap orang setelah menepuk sedikit tepung tawar, menebar sedikit beras kunyit kepada bayi, maka mereka menggunting sedikit saja ujung rambut bayi. Rambut yang digunting itu akan dimasukkan kedalam kelapa. Pada masa inilah biasanya bayi diberi nama. Adapun bilangan orang yang melakukan guntingan rambut itu biasanya pada bilangan ganjil. Setelah selesai dijalankan pada pihak laki-laki, maka bayi dibawa keliling kepada pihak perempuan untuk dilakukan hal yang sama.
  8. Setelah selesai dilakukan gunting rambut oleh pihak laki-laki dan perempuan, dilanjutkan dengan membaca doa aqiqah oleh pemuka agama.
  9. Bayi diletakkan dalam buai/ayunan sambil Ibunya bernandung dengan irama khas nandung sebagai pengantar tidur bayi. Nandung berisi Pujian, sholawat, nasehat, serta  zikir dan doa.
  10. Di akhir acara, rambut bayi dicukur seluruhnya oleh orang yang mahir mencukur rambut  bayi. Rambut bayi semuanya dimasukkan ke dalam kelapa dan lazimnya ditanam disekitar  halaman rumah atau dekat pohon anak kelapa, sebagai peringatan atas masa anak itu  dilahirkan. Jika rambut bayi mau ditimbang untuk maksud bersedekah, maka dilakukan  sebelum rambut bayi itu dimasukkan ke dalam kelapa atau cukup dikira-kira lebih berat  rambutnya.

V.     KESIMPULAN

  1. Mencukur rambut bayi merupakan sunnah nabi saw yang dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan bayi.
  2. Tradisi mencukur rambut bayi pada masyarakat Melayu Indragiri, diadakan pada acara  Aqiqah sekaligus pemberian nama yang bagus.
  3. Perlengkapan seperti tepung tawar, beras kunyit, kelapa, dsb, dan membaca Al Barzanji       serta Marhaban,  merupakan adat dan tradisi yang boleh diadakan.


DOA AQIQAH DAN PEMBERIAN NAMA BAYI


بِسْمِ اللهِ الرّحمنِ الرّحِيمِ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيّدِناَ محمّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, اَللّهُمَّ اُعِيْذُهُ بِالْوَاحِدِ الصَّمَدِ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ حَسَـدٍ. اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْـطَانِ الرَّجِيْمِ.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, teriring keluarganya, dan sahabatnya. Ya Allah, aku memohon perlindungan untuk anak ini (sebutkan nama sang bayi yang di aqiqah) kepada Tuhan yang maha esa lagi Tuhan tempat meminta dan bergantung dari kejahatan setiap orang yang dengki. Aku memohon perlindungan untuk ibu anak-anak dan keturunannya dengan Zat Engkau dari syetan yang terkutuk

 اَللّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا اْلوَلَدَ وَلَدًا صَالِحًا. اَللّهُـمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ السَّـلاَمَةَ فِى الدُّنْياَ وَالدِّيْنِ وَنَسْأَلُكَ الزِّيَادَةَ وَالْبَرَكَةَ فِى اْلعِلْـمِ وَارْزُقِ الْمَرْزُوْقِيْنَ. اِلَهِى اِنَّكَ قَدْ عَلَّمْتَ اَدَمَ اْلاَسْمَاءَ كُلَّهَا وَقَدْ اَمَرَنَا نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِحْسـَانِهَا فَهَا نَحْنُ نُسَمَّى هَذَا الْوَلَدَ بِاسْمِ يُنَاسِبُ اَهْلَ الْبَيْتِ…
Ya Allah, hendaklah Engkau menjadikan anak ini menjadi anak yang shaleh atau sholehah.
Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu keselamatan dunia dan agama, kami memohon kepada-Mu penambahan dan keberkahan dalam ilmu, dan limpahkanlah rizki kepada orang-orang yang berkah mendapatkan rizki. Wahai Tuhanku, sungguh Engkau telah mengajarkan semua nama-nama kepada Adam, dan sungguh Nabi-Mu Muhammad SAW telah memerintahkan kepada kami agar memberi nama kepada anak ini dengan nama yang layak di negeri ini(sebutkan nama anak ......)

 اِلَهِى اَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ وَعَلىَ دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِلَّةِ اَبِيْنَا اِبْرَاهِيْـمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.

Wahai Tuhanku, kami di pagi hari di atas kesucian Islam, di atas kepastian ikhlas, di atas agama Nabi Muhammad Saw, dan di atas agama bapak kami Ibrohim sebagai orang yang cenderung kepada kebenaran lagi yang tunduk (kepada ajaran) dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah

 اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ لِسَاناًذَاكِرًا وَقَلْبًا شَاكِرًا وَبَدَنًاصَابِرًا وَزَوْجَةً تُعِيْنُنَا فِى الدُّيْنَا وَاْلآخِرَةِ. وَنَعُوْذُبِكَ يَا رَبَّنَا مِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيْناَ سَيِّدًا وَمِنِ امْرَاَةِ تُشَيِّبُنَا قَبْلَ وَقْتِ الْمَشِيْبِ وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنَ عَذَابًا لَّنَا وَوَبَالاً عَلَيْنَا وَمِنْ جَارٍ اِنْ رَّآى مِنَّا حَسَنَةً كَتَمَهَا وَاِنْ رَّآى مِنَّا سَيِّئَةً اَفْشَاهًا.

Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu lisan yang berzikir, hati yang bersyukur, badan yang bersabar, dan istri yang menolong kami dalam urusan dunia dan urusan akhirat.
Dan kami berlindung kepada-Mu, wahai Tuhan kami, dari anak yang kepada kami sebagai tuan, dari istri yang menyebabkan tumbuh uban sebelum usia layak beruban, dari harta yang menjadi siksaan dan bencana bagi kami, dan dari tetangga yang bila melihat kebaikan kami, maka ia menyimpan dan bila ia melihat keburukan kami maka ia menyebarkan

اَللّهُـمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا عَقِيْقَتَنَا رَبَّناَ, بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحمَ الرَّاحِمِـيْنَ. واَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمـِيْنَ.

Ya Allah, terimalah aqiqah kami, wahai Tuhan kami, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan paling penyayang di antara para penyayang. Dan segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam


--- ---