PENGARANG DAN PENYAIR SURAT
KAPAL
Ketika
penulis menemui beberapa tokoh masyarakat yang pernah hidup di lima dan empat generasi
keturunan, (seperti Alm Buya H. Mahmud Abdullah ( 1909-1999) , Alm H. Syarif (1924-1993), dan Alm
Kaharuddin Alinony (1939-2001), mereka
tidak dapat memberikan keterangan secara konkrit mengenai siapa dan pihak mana
yang pertama kali mempelopori lahirnya surat kapal. Namun dapat diperkirakan
bahwa tradisi bersyair sudah ada sejak masa kerajaan Indragiri, terutama masa kesultanan terakhir kerajaan Indragiri,
Raja Muda Indragiri, Raja Uwok ( Pemangku, 1902-1912 dan masa Tengku Mahmud
gelar Sultan Mahmud Syah, Sultan Indragiri ke 25 (1912-1963), sebagaimana
adanya Syair Cendrawasih di lingkungan kerajaan Indragiri.
Tokoh
penyair yang diingat masa itu dan dianggap sebagai penggeraknya adalah Ibrahim
(wafat 1967) dan Atan Nazar (wafat 1971). Kemudian tradisi bersyair Surat Kapal
itu diteruskan oleh anak keturunannya dan pemerhati budaya sastra, hingga sampai sekarang.
Beberapa
penyair tempo dulu dan sekarang yang baru dapat penulis himpun sebagai berikut
:
1. Ibrahim
( Kp. Pulau, wafat 1967)
2. Atan
Nazar ( Kp. Besar Seberang, wafat 1971)
3. AH.
Said ( Kp. Besar Seberang, wafat 1975)
4. Kaharuddin
Alinony ( Kp. Besar Seberang, wafat 2001)
5. Abdul
Gafar IB (Kp. Pulau, wafat 2005)
6. Bahtaram
IB (Kp. Pulau, wafat 2016)
7. Abu Hanifah (Kp. Pulau)
8. Al
Ichsan Kaharuddin (Kp. Besar Seberang)
9. Abdul
Kadir (Kp. Besar Seberang)
10. Abdul
Lazi (Kp. Besar Seberang)
11. Mustafa
( Kota Lama)
Catatan:
Profil belum lengkap dan tidak menutup kemungkinan
masih ada penyair-penyair muda lainya.