MELESTARIKAN SENI BUDAYA MELAYU RENGAT INDRAGIRI

Sabtu, 16 April 2016

PENYAIR SURAT KAPAL

PENGARANG DAN PENYAIR SURAT KAPAL

Ketika penulis menemui beberapa tokoh masyarakat yang pernah hidup di lima dan empat generasi keturunan, (seperti Alm Buya H. Mahmud Abdullah (  1909-1999) , Alm H. Syarif (1924-1993), dan Alm Kaharuddin Alinony (1939-2001),  mereka tidak dapat memberikan keterangan secara konkrit mengenai siapa dan pihak mana yang pertama kali mempelopori lahirnya surat kapal. Namun dapat diperkirakan bahwa tradisi bersyair sudah ada sejak masa kerajaan Indragiri, terutama  masa kesultanan terakhir kerajaan Indragiri, Raja Muda Indragiri, Raja Uwok ( Pemangku, 1902-1912 dan masa Tengku Mahmud gelar Sultan Mahmud Syah, Sultan Indragiri ke 25 (1912-1963), sebagaimana adanya Syair Cendrawasih di lingkungan kerajaan Indragiri.

Tokoh penyair yang diingat masa itu dan dianggap sebagai penggeraknya adalah Ibrahim (wafat 1967) dan Atan Nazar (wafat 1971). Kemudian tradisi bersyair Surat Kapal itu diteruskan oleh anak keturunannya dan pemerhati budaya  sastra, hingga sampai sekarang.

Beberapa penyair tempo dulu dan sekarang yang baru dapat penulis himpun sebagai berikut :

1.      Ibrahim ( Kp. Pulau, wafat 1967)
2.      Atan Nazar ( Kp. Besar Seberang, wafat 1971)
3.      AH. Said ( Kp. Besar Seberang, wafat 1975)
4.      Kaharuddin Alinony ( Kp. Besar Seberang, wafat 2001)
5.      Abdul Gafar IB (Kp. Pulau, wafat 2005)
6.      Bahtaram IB (Kp. Pulau, wafat 2016)
7.      Abu Hanifah (Kp. Pulau)
8.      Al Ichsan Kaharuddin (Kp. Besar Seberang)
9.      Abdul Kadir (Kp. Besar Seberang)
10.  Abdul Lazi (Kp. Besar Seberang)
11.  Mustafa ( Kota Lama)

Catatan:

Profil belum lengkap dan tidak menutup kemungkinan masih ada penyair-penyair muda lainya.
Terima Kasih Telah Berkunjung
Judul: PENYAIR SURAT KAPAL
Ditulis Oleh batangterendam.blogspot.com
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel PENYAIR SURAT KAPAL ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum...terimakasih kepada Saudara Al Ichsan yg telah menulis dan mempostingkan salah satu adat istiadat kerajaan indragiri lama yg mana sampai saat ini masih di lestarikan. Saya izin share tulisan ini,sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih

batangterendam.blogspot.com mengatakan...

Silahkan share, trims sdh berkunjung

Unknown mengatakan...

Trimakasih bg ikhsan atas penjelasan mengenai SK, dan infonya ini dapat kami jadikan dasar untuk menjelaskan kepada generasi muda, pelajar, sebagai pengetahuan muatan lokal budaya kite rengat.